DATA semakin
menjadi perhatian super serius oleh pemerintah saat ini. Ego sektoral produsen
data, perbedaan konsep dan definisi, serta belum adanya kode referensi acuan
yang mencakup seluruh kebutuhan data, adalah beberapa tantangan yang harus
segera diselesaikan.
Adapun masalah-masalah
tersebut semuanya dibahas saat Rapat Koordinasi (Rakor) Peningkatan Peran dan
Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia, Kamis (3/10), di Hotel Le
Meridien, Jakarta. "Setelah ini setiap institusi diharapkan dapat memahami
dengan jelas peran dan fungsinya dalam Satu Data Indonesia (SDI)," jelas
Sekretaris Utama BPS RI, Adi Lumaksono
dalam laporan penyelenggaraan acara tersebut.
Sumringah usai
aksi meletuskan balon dengan alat khas tradisional Dayak, Kepala BPS,
Suhariyanto, mengingatkan mengenai pesan Presiden Jokowi akan peran data dalam
pembangunan. Ia sekaligus menyampaikan bahwa BPS akan adaptif terhadap
perubahan era dan zaman. Perubahan yang menurut Kecuk, niscaya akan
memodifikasi konsep data di masa depan. "Tetapi BPS tidak bisa sendirian, kita
harus bersama-sama bergandeng tangan," jelasnya.
"Saya
juga minta kalau bisa sumber daya manusia di Diskominfotik jangan
dipindah-pindah," ujar Kecuk disambut tawa peserta. Hal tersebut
disampaikannya untuk mengantisipasi maraknya mutasi pegawai dinas terkait,
sebelum pelaksanaan training statistik lanjutan. Training tersebut akan dilakukan serentak di masing-masing provinsi
pada bulan November 2019 di bawah arahan Pusdiklat BPS.
Dikemas dengan
konsep diskusi selama dua hari efektif, acara dihadiri oleh peserta dari
Kementerian/Lembaga dan Dinas Kominfotik serta Kepala BPS Provinsi dan Kepala
Bidang IPDS seluruh Indonesia. Pada sesi pertama, diskusi menghadirkan Taufik
Hanafi, Deputi Bidang Pemantauan Evaluasi Pembangunan Bappenas, Adi Rusmanto,
Deputi Bidang Infrastruktur Informasi Geospasial BIG, dan Ari Nugraha, Deputi
Bidang Metodologi dan Informasi Statistik BPS. Diskusi menjadi atraktif karena
peserta Diskominfotik aktif menyampaikan bagaimana kondisi data dan
permasalahan yang marak dijumpai di lapangan.
Sedangkan
diskusi sesi kedua menghadirkan Iwan Kurniawan, Deputi Sinkronisasi
Pemerintahan Daerah Kementerian Dalam Negeri, Bambang Dwi Anggoro, Direktur
Layanan Aptika Pemerintahan Kominfo, dan Setiawan Wangsaatmaja, Deputi Menteri
Bidang SDM Aparatur, Kemenpan RB. Dimoderatori Deputi Bidang Statistik
Distribusi dan Jasa BPS, Yunita Rusanti, diskusi fokus membahas gambaran
interoperabilitas data dan pengembangan SDM di masa depan.
Harapan Kepala
BPS Provinsi Maluku Drs. Dumangar Hutauruk, M.Si., “semoga implementasi SDI
dapat segera terealisasi juga di Maluku dalam waktu dekat ini”.#SP2020MencatatIndonesia