Guna penganggulangan Inflasi di wilayah Provinsi
Maluku, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Maluku Bapak Wuryanto
didampingi beberapa stafnya mengunjungi BPS Provinsi Maluku pada Rabu, 17 Juni
2015. Rombongan langsung diterima oleh Kepala BPS Provinsi Maluku Ibu Diah Utami di ruang kerjanya.
Menurut
Wuryanto kunjungan ke BPS Provinsi Maluku bertujuan untuk silaturahim dan untuk
membahas penanggulangan inflasi di Kota Ambon, dimana BPS termasuk dalam Tim
Penanggulangan Inflasi Daerah (TPID). Menurutnya BPS memiliki peranan penting
dalam TPID, karena BPS sebagai lembaga yang menghitung angka inflasi di
Indonesia termasuk di wilayah Provinsi Maluku.
Selanjutnya
dikatakan bahwa untuk penanggulangan angka inflasi di Provinsi Maluku, BI telah
membentuk Asosiasi Petani dan Pedagang Sayur. Terkhusus untuk wilayah Kota
Ambon, BI juga berkoordinasi dengan TPID Kota Ambon untuk menyelenggarakan Pasar Penyeimbang setiap
hari Minggu di Kawasan Jalan A. Y. Patty Kota Ambon dan sudah di launching pada tanggal 14 Juni 2015 yang
lalu. Di Pasar Penyeimbang ini para petani yang tergabung dalam Asosiasi Petani
dan Pedagang Sayur dapat menjual hasil pertaniannya.
Selain
itu, TPID dan BI juga telah berkoordinasi dengan Perusahan Perikanan di Maluku
agar dapat menyisihkan 10% dari stok ikan mereka untuk disimpan, sehingga
ketika stok ikan sedang kosong di pasaran, Perusahan Perikanan dapat mengisi
stok ikan yang ada sehingga diharapkan stok ikan di pasaran tetap tercukupi
untuk konsumen.
Menjelang
Ramadhan tahun ini, TPID Provinsi Maluku telah berkoordinasi dengan beberapa
pihak terkait untuk menyelenggarakan Pasar Murah di beberapa titik di wilayah
Provinsi Maluku yang di awali pada Kecamatan Salahutu dan Kecamatan Leihitu.
Lebih lanjut disampaikan oleh Wuryanto bahwa
beliau sangat mengapresiasi kinerja BPS dalam menghitung angka inflasi sehingga
dapat dirilis tepat waktu setiap awal bulan berjalan. Hal ini sangat penting
guna memantau pergerakan inflasi di Kota Ambon dan Kota Tual sehingga dapat
dijadikan sebagai dasar perencanaan kebijakan pemerintah khususnya Pemerintah
Daerah Provinsi Maluku. Wuryanto juga berharap informasi pergerakan harga bahan
pokok di Kota Ambon secara rutin dapat disampaikan ke BI, agar dapat dijadikan
sebagai bahan sharing dengan Pemda
Maluku guna mencegah melambungnya harga bahan pokok terutama dalam Bulan
Ramadhan ini.
Menanggapi
berbagai program dan rencana dari TPID dan terkhusus BI tersebut, Kepala BPS
Provinsi Maluku Ibu Diah Utami sangat mengapresiasi kunjungan ini dan meyampaikan bahwa BPS Provinsi Maluku memberikan
dukungan penuh terhadap seluruh program dan rencana dari BI dalam penanggulangan
inflasi.
Menyoal
angka inflasi di Kota Ambon dan Kota Tual, Diah Utami menjelaskan bahwa selain
stok barang, karateristik wilayah dan kondisi alam juga sangat berpengaruh
terhadap angka inflasi, karenanya beliau
berharap agar BMKG Provinsi Maluku juga dilibatkan dalam TPID, karena mereka
dapat memantau prakiraan cuaca yang berguna bagi nelayan untuk melaut dan juga berguna
untuk transportasi barang dan bahan pokok sehingga dapat berjalan lancar.
Terkait
dengan informasi harga bahan pokok di pasaran, Diah Utami mengatakan bahwa BPS
akan rutin menyampaikan perkembangan harga dalam bentuk persen (%) perubahan
harga kepada BI sehingga dapat dipergunakan sebagai dasar penanggulangan angka
inflasi khusunya di Kota Ambon dan Kota Tual.
Mengakhiri
kunjungan ini, Diah Utami menyampaikan agar koordinasi antar tim TPID harus
lebih intens digalakan guna
penanggulangan angka inflasi dan pengendalian harga barang dan bahan pokok.